Hello fellas.. kali ini saya akan me-review film yang berjudul The Persuit of Happyness, saya suka dengan film ini dikarenakan kisahnya sangat inspiratif dan motivatif.
The Persuit of Happyness adalah film drama dan ditayangkan pada tahun 2006. Dikisahkan seorang salesman yang bernama Chris. Dia bersama istri dan seorang anak yang berusia 5 tahun di sebuah aparteman kecil. Chris menghabiskan tabungan keluarga untuk mesin yang ia buat yaitu mesin Scanner tulang, yang akan dijual kepada dokter-dokter dirumah sakit. Ia yakin mesin yang ia buat akan laku keras dipasaran. Namun mesin yang ia jual ternyata tak laku satupun dikarenakan harganya yang cukup mahal. Disuatu waktu karena Chris menghabiskan banyak uang untuk membuat mesin tersebut sedangkan istrinya hanya berkerja sebagai buruh laundry, mereka tidak dapat membayar tagihan dari bulan kebulan. Linda yang merupakan istri Chris tidak sanggup hidup seperti itu, ahirnya dia meniggalkan Chris.
Dalam keadaan terpuruk Chris dan anaknya menjalani hidup semakin sulit, dikarenakan ia tidak memiliki pekerjaan dan hanya mengandalkan mesin scanner yang ia buat. Akhirnya ia mendapatkan tawaran untuk magang disuatu perusahaan jika ingin bekerja di tempat tersebut, dan tanpa digaji selama beberapa bulan. Kehidupan semakin sulit, hingga suatu ketika Chris tidak dapat membayar sewa aparteman dan akhirnya ia dan anaknya ketika pulang bekerja mereka diusir dari aparteman tersebut. Dan sisa tabungan Chris satu-satunya yang ada di tabungan terkuras oleh pemerinah yang diambil tanpa peringatan apapun untuk membayar tunggakan pajak.
Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum. Namun kemudian ia memutuskan untuk tidur dirumah singgah. Karena keterbatasan tempat singgah ia bersama anaknya harus menantri bersama dengan orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Terkadang Chris dan anaknya datang tepat waktu dan kadang mereka telat hingga tidak mendapatkan tempat singgah.
Chris tidak pernah menyerah untuk mendapatkan klien di tempat maganggnya dan terus berusaha untuk membetulkan mesin scanner tulang yang rusak. Chris tidak putus asa untuk belajar agar dapat llulus tes di tempat magangnya agar ia bisa bekerja di tempat tersebut. Kesabaran, kerja keras, serta kegigihan Chris pada akhirnya membuahkan hasil. Dia diterima kerja di tepat prusahaan yang ia magang. Waktu demi waktu berlalu, Kehidupan Chris beserta anaknya kembali membaik.
Film ini memberikan insipasi dan motivasi yang sangat bagus.
Jika anda sedang merasa putus asa atau sedang mengalami hari atau hidup yang kurang baik, saya menyarankan untuk menonton film ini.
Sekian dan terimakasi :)
Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum. Namun kemudian ia memutuskan untuk tidur dirumah singgah. Karena keterbatasan tempat singgah ia bersama anaknya harus menantri bersama dengan orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Terkadang Chris dan anaknya datang tepat waktu dan kadang mereka telat hingga tidak mendapatkan tempat singgah.
Chris tidak pernah menyerah untuk mendapatkan klien di tempat maganggnya dan terus berusaha untuk membetulkan mesin scanner tulang yang rusak. Chris tidak putus asa untuk belajar agar dapat llulus tes di tempat magangnya agar ia bisa bekerja di tempat tersebut. Kesabaran, kerja keras, serta kegigihan Chris pada akhirnya membuahkan hasil. Dia diterima kerja di tepat prusahaan yang ia magang. Waktu demi waktu berlalu, Kehidupan Chris beserta anaknya kembali membaik.
Film ini memberikan insipasi dan motivasi yang sangat bagus.
Jika anda sedang merasa putus asa atau sedang mengalami hari atau hidup yang kurang baik, saya menyarankan untuk menonton film ini.
Sekian dan terimakasi :)
0 komentar:
Posting Komentar